Sunday, January 20, 2013 | By: bang tierta

Penerapan Algoritma Genetika untuk Optimisasi Jalur pada Jaringan Telekomunikasi

Tulisan ini saya ambil dari tugas paper kuliah Sistem Berbasis Pengetahuan,  


Abstrak – Teknologi telekomunikasi yang semakin berkembang menuntut efisiensi dalam pengelolaan jaringan. Efisiensi yang dibahas disini adalah mengenai jalur pada jaringan telekomunikasi. Optimisasi jalur pada jaringan telekomunikasi berkaitan dengan proses pengirman informasi dari sumber ke pelanggan. Hal ini dimaksudkan agar proses routing yang terjadi bisa mengoptimalkan jalur yang digunakan sehingga bisa menciptakan efisiensi waktu. Penerapan optimisasi ini menggunakan algoritma genetika yaitu salah satu teknik optimisasi yang menggunakan metode genetika seperti reproduksi, mutasi, kawin silang, dan proses seleksi. Hasil yang diharapkan adalah diperoleh suatu metode algoritma genetika yang bisa digunakan untuk mencari jalur yang optimal dalam suatu jaringan telekomunikasi.

Kata kunci : Algoritma Genetika, Jalur Terpendek, Jaringan Telekomunikasi, Teknik Optimisasi

I.     Pendahuluan
Algoritma genetika atau dalam bahasa inggris disebut genetic algorithm yang biasa disingkat GA adalah teknik optimisasi yang mencari solusi terbaik dengan menerapkan teori evolusi Darwin [1]. Algoritma genetika ditemukan oleh John Holland mengatakan bahwa setiap masalah yang berbentuk adaptasi (alami maupun buatan) dapat diformulasikan dalam terminologi genetika [8].
          Jaringan telekomunikasi dikembangkan untuk menciptakan informasi dan mendistribusikannya melalui suatu proses routing, proses routing dari suatu router ke router yang lain mempertimbangkan efisiensi waktu dan delay sehingga diperlukan ketepatan dalam menentukan shortest path routing dari sumber ke tujuan dalam jaringan telekomunikasi [2]. Oleh sebab itu, dengan menggunakan algoritma genetika diharapkan dapat ditentukan jalur yang optimal antara sumber dan tujuan pada suatu jaringan telekomunikasi sehingga bisa efisien dari segi waktu dan peningkatan performance dari jaringan itu sendiri.

 
Gambar 1 Ilustrasi tahapan proses algoritma genetika [7]

II.  Permasalahan Optimasi Rute Jaringan
Dalam suatu jaringan telekomunikasi hubungan antara base station (BTS) sebagai sumber yang meng-cover layanan pelanggan dan mobile switching centre (MSC) yang melakukan proses switching sebagai sentral telepon seluler harus terjalin dengan baik. Pada intinya proses komunikasi seluler yang terjadi adalah ketika mobile station (MS) melakukan panggilan, maka base station yang melayani akan memberikan informasi ke mobile switching centre untuk mengecek keberadaan nomor yang dituju dan selanjutnya percakapan pun bisa dilangsungkan. Perhatikan gambar 2 diatas yang merupakan ilustrasi sederhana proses komunikasi antara MS1 dengan MS2. 
 

Gambar 2 Ilustrasi sederhana proses komunikasi seluler


Hal yang penting kemudian adalah jalur – jalur mana saja yang akan dilalui jaringan sehingga komunikasi bisa tercapai. Pada dasarnya setiap BTS terhubung satu sama lain sehingga jalur mana saja yang dilalui bisa menghubungkan komunikasi antara dua pelanggan. Dalam hal ini optimasai jaringan telekomunikasi diperlukan dalam hal pemilihan jalur yang akan dilewati oleh jaringan. Tentu saja jalur terpendek akan memberikan efisiensi dalam hal waktu dibandingkan dengan jalur lain yang lebih panjang. 

Optimisasi yang ada dalam suatu jaringan telekomunikasi mencangkup beberapa hal yaitu [9] :
1.      Minimalisasi biaya produksi
2.      Minimalisasi blocking
3.      Maksimalisasi penggunaan
4.      Minimalisasi panjang rute yang dilalui
Dalam paper  ini akan dibahas mengenai optimasi jaringan telekomunikasi dalam hal menentukan rute optimum yang akan dilalui oleh jaringan. Perhatikan gambar 3 dibawah ini, MS1 akan melakukan panggilan ke MS15, dari sekian banyak BTS – BTS yang ada, rute mana yang memiliki jarak terpendek dibandingkan lainnya. Tentunya hal ini akan menjadi pembahasan berikutnya tentang bagaimana implementasi algoritma genetika dalam optimasi jalur atau rute dalam suatu jaringan telekomunikasi.


Gambar 3 Topologi jaringan telekomunikasi untuk simulasi


III.   Algoritma Genetika
Algoritma genetika adalah adalah algoritma pencarian yang didasarkan atas mekanisme seleksi alami dan evolusi biologis. Algoritma genetika mengkombinasikan antara deretan struktur dengan  pertukaran informasi acak ke bentuk algoritma pencarian dengan beberapa perubahan bakat pada manusia. Pada setiap generasi, himpunan baru dari deretan individu dibuat berdasarkan kecocokan pada generasi sebelumnya [8].
Evolusi dari satu generasi ke generasi selanjutnya pada dasarnya terdiri atas 3 tahapan yaitu evaluasi kemampuan, proses seleksi dan proses reproduksi [4].
Seperti pada gambar 1 bisa dilihat terjadinya rotasi dalam algoritma genetika yang terjadi berulang – ulang sampa diperoleh keturunan terbaik dalam generasinya. Pada tahapa awal terjadi prose pengkodean sehinggan menjadi bit – bit string kromosom kemudian terjadi proses evaluasi kemampuan dari kromosom – kromosom tersebut, sehingga kromosom terbaik yang bisa bertahan. Pada bagian ini terdapat proses kawin silang atau cross over yaitu proses menyilangkan dua kromosom sehingga bisa diperoleh keturunan yang lebih baik daripada orang tuanya. Proses yang kedua disebut proses mutasi yaitu menambahkan nilai acak kepada keturunan. Pada proses seleksi secara acak melahirkan keturunan baru yang akan menjadi bagian dari populasi baru yang merupakan generasi terbaik dari populasi tersebut.


IV.   Implementasi ALgoritma Genetika
Pada bagian ini menjelaskan implementasi dari algoritma genetika untuk menentukan rute terpendek dari suatu jaringan telekomunikasi. Teknik GA telah banyak memberikan solusi – solusi untuk permasalah numerik untuk masalah optimisasi, termasuk kedalamnya proses optimisasi untuk menentukan rute terpendek pada suatu jaringan telepon [9].

 PICTURE BLANK (on paper)

Gambar 4 Ilustrasi proses routing jaringan [6]

Implementasi dari algoritma genetika dapat dibagi kedalam beberapa tahapan berikut ini [5] [9] :
1.      Menentukan populasi awal
Tahap yang paling penting ini adalah menentukan populasi awal. Populasi awal ini diberikan secara acak, missal diberikan populasi awal P, maka setiap kromosom yang terdapat pada populasi P tersebut yang akan diproses. Hal ini berarti kita menentukan sumber dari jaringan itu sendiri atau merupakan titik awal dari jaringan yang akan dihubungkan.


 PICTURE BLANK (on paper)

Gambar 5 Ilustrasi sturuktur kromosom [4]

2.      Evaluasi kemampuan dalam populasi
Tahap kedua ini adalah mengevaluasi kemampuan setiap individua atau kromosom ataupun titik pada jaringan telekomunikasi dalam hal ini. Dalam jaringan telekomunikasi, setiap titik yang berada di dekat titik awal yang sudah ditentukan pada tahap pertama dievaluasi dari segi jarak nya ke titik awal tersebut, titik terdekat dari titik awal yang akan dipilih untuk kemudian dihubungkan.
3.      Memilih kromosom terbaik
Pada tahapain ini adalah memilih kromosom terbaik setelah dilakukan evaluasi pada bagian kedua untuk kemudian di reproduksi. Dengan menentukan jalur – jalur mana yang bisa dikerjakan dengan mudah dan susah. Jalur yang mudah dikerjakan kemudian dipilih dan disebut sebagai kromosom terbaik secara algoritma genetika
4.      Proses kawin silang dan mutasi
Pada tahap ini dilakukan proses crossover dan mutation yaitu proses kawin silang dan proses mutasi. Pada jaringan telekomunikasi ini dimaksudkan untuk menukar bagian tengan pada jalur pertama dengan bagian tengan pada jalur kedua sehingga panjang dari rute bisa diperpendek. Begitu juga proses mutasi dilakukan secara acak menempatkan bit pada jalur yang dikehendaki. Hal ini agar diperoleh jalur yang lebih pendek untuk setiap proses kawin silang atau mutasi yang dilakukan.

 PICTURE BLANK (on paper)

Gambar 6 Ilustrasi proses kawin silang [6]

 PICTURE BLANK (on paper)

Gambar 7 Ilustrasi proses mutasi [6]

5.      Evaluasi
Pada bagian ini mengevaluasi setiap jalur yang sudah diambil apakah merupakan jalur terbaik yang bisa diambil sehinggan didapatkan jalur optimum pada jaringan tersebut.
6.      Pengulangan
Proses –proses diatas dilakukan berulang sampai jalur yang diinginkan terbentuk.

V.  Simulasi MATLAB
Pada paper ini disimulasikan sebuah teknik graf yang merupakan kumpulan dari beberapa simpul yang dihubungkan satu sama lain dengan busur panah atau arah [8].  Simulasi ini ingin mengetahui rute yang terpendek dari suatu jaringan telekomunikasi dengan menggunakan MATLAB. Topologi jaringan yang digunakan adalah seperti pada gambar 3, yaitu terdapat banyak BTS yang bisa menghubungkan komunikasi antara dua telepon. Dengan simulasi ini akan ditemukan jalur terpendek yang bisa dilalui, sehinggan tujuan bisa tercapai. Pada gambar 3 diatas kita bisa menentuka link – link  yang saling terhubung antar BTS satu sama lain seperti pada table dibawah.
Tabel 1 Kode biner pada jaringan gambar 3
No
Kromosom
Jalur
1
0 0 0 1
2 ; 3
2
0 0 1 0
3 ; 4
3
0 0 1 1
6 ; 7
4
0 1 0 0
5 ; 8
5
0 1 0 1
6 ; 9
6
0 1 1 0
11
7
0 1 1 1
10
8
1 0 0 0
9 ; 12
9
1 0 0 1
11
10
1 0 1 0
11
11
1 0 1 1
13 ; 14
12
1 1 0 0
13
13
1 1 0 1
14
14
1 1 1 0
15
15
1 1 1 1
Tujuan

Setelah menentukan titik – titik yang berhubungan kita bisa membuatnya menggunakan perintah MATLAB [3] [4] :
Angka yang terletak pada baris pertama merupakan sumber dari jaringan, angka yang terletak pada baris kedua merupakan tujuan jaringan, dan angka yang terletak pada baris ketiga merupakan jarak antar titik – titik BTS. Hasil dari eksekusi perintah diatas adalah sebagai berikut :

Selanjutnya diberikan perintah untuk menetukan rute terpendek dari jaringan dengan perintah graphshortestpath berikut ini :
Sehingga menghasilkan angka seperti gambar diatas yaitu cost yang merupakan jarak yang ditempuh dan path  yaitu rute terpendek yang dilalui oleh jaringan. Dan untuk menampilkan gambar dari rute tersebut, beikut perintahnya :
Hasilnya seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar 8 Hasil simulasi MATLAB
 
Garis merah diatas seteleh dilakukan edit, merupakan rute yang akan ditempuh dalam suatu jaringan telekomunikasi dan merupakan rute terpendek yang bisa dilalui. Contoh simulasi ini menerapakan metode algoritma genetika seperti yang dijabarkan pada chapter sebelumnya, proses perulangan yang dilakukan sehingga menghasilkan suatu generasi terbaik yang ada dalam hal ini menemukan jalur terpendek dalam jaringan tersebut.

VI.   Kesimpulan
Algoritma genetika bisa menjadi solusi dalam mencari rute terpendek untuk suatu jaringan telekomunikasi. Pada pembahasan ini, proses perhitungan jarak jalur dilakukan dari sumber menuju ke tujuan jaringan dalam hal ini dari mobile phone pemanggil ke mobile phone penerima. Tingkat persentasi optimasi algoritma genetika ditentukan oleh maksimum generasi, semakin banyak generasi yang diproses maka semakin tinggi tingkat optimasi nya. Oleh karena itu, untuk jaringan telekomunikasi yang mempunyai banyak hubungan antara BTS, dengan menggunakan algoritma genetika ini bisa diketahui dengan rinci jalur terpendek yang bisa dilalui untuk menghubungkan percakapan.
Panjang kromosom pada pembahasan ini tergantung dari banyaknya hubungan BTS yang terjalin dalam jaringan telekomunikasi. Pada simulasi ini terdapat 15 hubungan sehingga menggunakan kromosom 4 bit biner. Algoritma genetika lebih bisa memberikan hasil yang optimum karena algoritma genetika melakukan proses berulang – ulang sehingga diperolah generasi terbaik dalam hal ini berarti mempunyai jarak terpendek dalam satu jaringan telekomunikasi.
Paper ini hanya contoh penerapan algoritma genetika dalam hal optimasi jalur pada jaringan telekomunikasi yaitu mencari jalur terpendek dari jaringan yang ada sehingga diharapkan bisa menghasilkan efisiensi waktu dan meningkatkan kemampuan jaringan dalam melayani pelanggan.

referensi atau daftar pustaka serta versi lengkapnya terlampir di makalah asli. semoga bermanfaat.

Saturday, February 11, 2012 | By: bang tierta

Energi Fosil

tulisan ini saya ambil dari tugas makalah konversi tenaga listrik, semoga bermanfaat.
untuk versi lengkapnya, just contact me.


ENERGI FOSIL 

Pada dasarnya energi dibagi menjadi dua yaitu energi terbarukan dan energi tak terbarukan. Energi terbarukan adalah energi yang mendapatkan energi dari aliran energi dari "proses alam yang berkelanjutan", seperti sinar matahari, angin, udara yang mengalir proses biologi dan panas bumi [1]. Sedangkan energi tak terbaharui adalah energi yang diperoleh dari sumber daya alam yang terbatas dan merupakan hasil proses yang terjadi dibawah tanah selama jutaan tahun. Energi tak terbaharui ini disebut juga energi fosil yang akan menjadi pembahasan pada makalah ini. Bahan bakar fosil tidak dianggap sebagai sumber energi terbarukan, tapi sering dibandingkan dan dikontraskan dengan energi terbarukan dalam konteks pengembangan energi masa depan [1]. Bahan bakar fosil atau bahan bakar mineral, adalah sumber daya alam yang mengandung hidrokarbon seperti batu bara, petroleum, dan gas alam. Penggunaan bahan bakar fosil ini telah menggerakan pengembangan industri dan menggantikan kincir angin, tenaga air, dan juga pembakaran kayu atau peat untuk panas [2]. Yang termasuk bahan bakar fosil terdiri dari 3 jenis yaotu batu bara, minyak, dan gas bumi [3]. 

BATUBARA 
Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Batu bara terbentuk dari sisa tumbuhan dari taman prasejarah yang berubah bentuk yang awalnya berakumulasi di rawa dan lahan gambut. Batu bara adalah bahan bakar fosil yang dapat terbakar dari endapan, batuan organic yang terutama terdiri dari karbon, hydrogen, dan oksigen.   
Hampir seluruh pembentuk batu bara berasal dari tumbuhan. Jenis-jenis tumbuhan pembentuk batu bara dan umurnya menurut Diessel (1981) adalah sebagai berikut [6] :
  • Alga, dari Zaman Pre-kambrium hingga Ordovisium dan bersel tunggal. Sangat sedikit endapan batu bara dari perioda ini.
  • Silofita, dari Zaman Silur hingga Devon Tengah, merupakan turunan dari alga. Sedikit endapan batu bara dari perioda ini.
  • Silofita, umur Devon Atas hingga Karbon Atas. Materi utama pembentuk batu bara berumur Karbon di Eropa dan Amerika Utara. Tetumbuhan tanpa bunga dan biji, berkembang biak dengan spora dan tumbuh di iklim hangat. 
  • Gimnospermae, kurun waktu mulai dari Zaman Permian hingga Kapur Tengah. Tumbuhan heteroseksual, biji terbungkus dalam buah, semisal pinus, mengandung kadar getah (resin) tinggi. Jenis Pteridospermae seperti gangamopteris dan glossopteris adalah penyusun utama batu bara Permian seperti di Australia, India, dan Afrika. 
  • Angiospermae, dari Zaman Kapur Atas hingga kini. Jenis tumbuhan modern, buah yang menutupi biji, jantan dan betina dalam satu bunga, kurang bergetah dibanding gimnospermae sehingga, secara umum, kurang dapat terawetkan.
Berdasarkan tingkat proses pembentukannya yang dikontrol oleh tekanan, panas dan waktu, batu bara umumnya dibagi dalam lima kelas: antrasit, bituminus, sub-bituminus, lignit dan gambut [7]
  • Antrasit adalah kelas batu bara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan (luster) metalik, mengandung antara 86% - 98% unsur karbon (C) dengan kadar air kurang dari 8%.
  • Bituminus mengandung 68 - 86% unsur karbon (C) dan berkadar air 8-10% dari beratnya. Kelas batu bara yang paling banyak ditambang di Australia.
  • Sub-bituminus mengandung sedikit karbon dan banyak air, dan oleh karenanya menjadi sumber panas yang kurang efisien dibandingkan dengan bituminus.
  • Lignit atau batu bara coklat adalah batu bara yang sangat lunak yang mengandung air 35-75% dari beratnya.
  • Gambut, berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai kalori yang paling rendah. 
Batu bara ditambang dengan dua metode yaitu tambang permukaan atau terbuka dan tambang bawah tanah atau dalam. Pemilihan metode penambangan sangat ditentukan oleh unsure geologi endapan batu bara. Saat ini tambang bawah tanah telah menghasikan sekitar 60 % dari produksi batu bara dunia, walaupun beberapa Negara penghasil batu bara yang besar lebih menggunakan tambang permukaan. Tambang terbuka telah menghasilkan 80% dari produksi batu bara di Australia, sementara di AS hasil dari tambang permukaan adalah 67 %.
Batu bara memiliki berbagai penggunaan penting di seluruh dunia. Penggunaan yang paling penting adalah untuk membangkitkan tenaga listrik, produksi baja, pembuatan semen dap roses industry lainnya serta sebagai bahan bakar cair. Batu bara sudah digunakan sejak jaman dahulu untuk konsumsi energi. Mulai pada zaman revolusi industry hingga zaman sekarang yang membutuhkan penggunaan batu bara.   
Konsumsi energi kita dapat memiliki dampak penting terhadap lingkungan hidup. Menekan dampak negative dari kegiatan manusia terhadap lingkungan hidup termasuk penggunaan energi merupakan prioritas global.

MINYAK BUMI 
Minyak bumi disebut juga petroleum (bahasa Latin: petrus = batu; oleum = minyak) adalah zat cair licin, mudah terbakar dan sebagian besar terdiri atas hidrokarbon. Kandungan hidrokarbon dalam minyak bumi berkisar antara 50% sampai 98%. Sisanya terdiri atas senyawa organik yang mengandung oksigen, nitrogen, dan belerang. Minyak bumi, gas alam, dan batu bara berasal dari pelapukan sisa-sisa makhluk hidup, sehingga disebut bahan bakar fosil [8] – [13]. 
Ada tiga faktor utama dalam pembentukan minyak dan/atau gas bumi, yaitu [12]:
  • Pertama, ada “bebatuan asal” (source rock) yang secara geologis memungkinkan terjadinya pembentukan minyak dan gas bumi.
  • Kedua, adanya perpindahan (migrasi) hidrokarbon dari bebatuan asal menuju ke “bebatuan reservoir” (reservoir rock), umumnya sandstone atau limestone yang berpori-pori (porous) dan ukurannya cukup untuk menampung hidrokarbon tersebut.
  • Ketiga, adanya jebakan (entrapment) geologis. Struktur geologis kulit bumi yang tidak teratur bentuknya, akibat pergerakan dari bumi sendiri (misalnya gempa bumi dan erupsi gunung api) dan erosi oleh air dan angin secara terus menerus, dapat menciptakan suatu “ruangan” bawah tanah yang menjadi jebakan hidrokarbon. Kalau jebakan ini dilingkupi oleh lapisan yang impermeable, maka hidrokarbon tadi akan diam di tempat dan tidak bisa bergerak kemana-mana lagi.
Ada tiga macam teori yang menjelaskan proses terbentuknya minyak dan gas bumi, yaitu [8][13][14] :
  1. Teori Biogenetik (Teori Organik)
  2. Teori Anorganik
Ada 4 macam jenis minyak bumi dan gas digolongkan menurut umur dan letak kedalamannya, yaitu :   
  1. Young-shallow, Minyak bumi young-shallow biasanya bersifat masam (sour), mengandung banyak bahan aromatik, sangat kental dan kandungan sulfurnya tinggi. 
  2. Old-shallow, Minyak old-shallow biasanya kurang kental, titik didih yang lebih rendah, dan rantai paraffin yang lebih pendek.
  3. Young-deep
  4. Old-deep, Old-deep membutuhkan waktu yang paling lama untuk pemrosesan, titik didihnya paling rendah dan juga viskositasnya paling encer. Sulfur yang terkandung dapat teruraikan menjadi H2S yang dapat lepas, Minyak semacam inilah yang paling diinginkan karena dapat menghasilkan bensin (gasoline) yang paling banyak. 

Eksploitasi adalah usaha penambangan dengan maksud untuk menghasilkan bahan galian dan memanfaatkannya. Kegiatan ini dapat dibedakan berdasarkan sifat bahan galiannya yaitu, galian padat dan bahan galian cair serta gas. Eksplorasi atau pencarian minyak bumi merupakan suatu kajian panjang. yaitu berkumpul dari proses migrasinya minyak bumi. Minyak Bumi adalah hasil proses alami berupa hidrokarbon yang dalam kondisi tekanan. Proses eksplorasi dimulai dengan pencarian wilayah yang mengandung cadangan minyak dan gas minyak dan gas bumi tersebut. 

Ada beberapa tahapan dalam eksplorasi minyak bumi dan gas, yaitu observasi geologi, survei gravitasi, survei magnetik, survei seismik, membor sumur uji, atau dengan educated guess dan faktor keberuntungan. 
Obseravsi geologi adalah seperti dijelaskan dalam kajian geologi. Survei gravitasi adalah metode mengukur variasi medan gravitasi bumi yang disebabkan perbedaan densitas material di struktur geologi kulit bumi. Survei magnetik adalah metode mengukur variasi medan magnetik bumi yang disebabkan perbedaan properti magnetik dari bebatuan di bawah permukaan. Kedua survei ini biasanya dilakukan di wilayah yang luas seperti misalnya suatu cekungan (basin). 

Dari hasil pemetaan ini, baru metode seismik dilakukan. Survei seismik menggunakan gelombang kejut (shock-wave) buatan yang diarahkan untuk melalui bebatuan menuju target reservoir dan daerah sekitarnya. Oleh berbagai lapisan material di bawah tanah, gelombang kejut ini akan dipantulkan ke permukaan dan ditangkap oleh alatreceivers sebagai pulsa tekanan atau sebagai percepatan. Sinyal pantulan ini lalu diproses secara digital menjadi sebuah peta akustik bawah permukaan untuk kemudian dapat diinterpretasikan. 

Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan laut. Minyak bumi diperoleh dengan membuat sumur bor. Minyak bumi ditemukan bersama-sama dengan gas alam. Minyak bumi yang telah dipisahkan dari gas alam disebut juga minyak mentah (crude oil). Minyak mentah dapat dibedakan menjadi:
  • Minyak mentah ringan (light crude oil), mengandung kadar logam dan belerang rendah, berwarna terang dan bersifat encer (viskositas rendah).
  • Minyak mentah berat (heavy crude oil), mengandung kadar logam dan belerang tinggi, memiliki viskositas tinggi sehingga harus dipanaskan agar meleleh.
Berikut Diagram proses pengolahan Minyak Bumi

 
 
Beberapa hasil dari proses pengolahan minyak bumi, antara lain [10]:
  1. Bensol, Bensol adalah bahan bakar kapal terbang atau pesawat terbang.
  2. Minyak Diesel, Minyak diesel adalah cairan yang digunakan untuk menjalanan mesin diesel.
  3. Minyak Bakar, Minyak bakar adalah bahan bakar yang dipakai untuk kapal laut dan untuk keperluan operasional industri.
  4. Gas Bakar, Gas bakar adalah gas yang berfungsi sebagai bahan bakar gas untuk kebutuhan hidup rumah tangga sehari-hari dan juga untuk keperluan bahan industri.
  5. Kerosin atau alias Minyak Tanah, Kerosin adalah bahan bakar cair untuk kebutuhan rumah tangga.
  6. Bensin, Bensin adalah cairan yang difungsikan untuk bahan bakar kendaraan bermotor seperti mobil dan motor.
  7. Arang atau Batu Ampas, Arang adalah bahan bakar yang banyak dipakai untuk kebutuhan industri.
Hasil Proses pengolahan minyak bumi juga dapat menghasilkan keluaran lain yang maish dapat digunakan seperti berikut:
  1. Aspal, Aspal adalah salah satu material yang digunakan untuk membuat jalan raya.
  2. Gas Hidrokarbon, Hidrokarbon adalah bahan untuk memproduksi karet sistetis atau tiruan dari bahan dasar plastic.
  3. Parafin, Parafin adalah salah satu bahan yang dipakai untuk tutup botol, industri tenun menenun, korek api, korek api, lilin batik dan masih banyak lagi lainnya. 
referensi atau daftar pustaka terlampir di makalah asli. semoga bermanfaat.

pantun part two

tema : lingkungan

Ali topan anak jalanan
Naik motor kejar - kejaran
Mari bersama jaga kebersihan
Jangan buang sampah sembarangan

Akibat membuang sampah sembarang
Sampah menumpuk di selokan
Banjir pun datang tak diundang
Kesalahan satu banyak yang korban

Hutan banyak yang ditebang
Untuk jadi kebun kelapa sawit
Orang utan pun jadi terbuang
Korban keserakahan orang berduit

Pakaian Indonesia memang Batik
Batik diukir ukiran tangan
Janganlah boros dengan kantong plastik
Mari bersama jaga lingkungan

Polusi sudah merajalela
Udara kotor terhirup semua
Janganlah kita menunggu pemerintah
Takkan datang walau sudah unjuk rasa

Mari kita jaga lingkungan
Lingkungan nyaman sehat pun datang
Janganlah buang sampah sembarangan
Hidup tak sehat penyakitpun datang

pantun part one

tema : lebaran Idul Adha 1423 H
duduk di pohon beralaskan tikar
berseringai merdu nyanyian burung
lapangkan hati dengan sabar
ikhlaskan diri dalam relung
belanja daging di pasar baru
jangan lupa beli terasi
mari memulai hari yang baru
dengan semangat dan penuh motivasi
air keran dicampur soda
selamat lebaran selamat idul adha
latihan karate kalau sempat
selamat bersate selamat berketupat
berjuang dengan gagah berani
melawan penjajah sang tirani
saling bermaafan hari ini
jangan sampai hilang hari ini
berjuang dengan gagah berani
melawan penjajah sang tirani
saling bermaafan hari ini
jangan sampai hilang hari ini
lets pray to the peacefulness
lets together bring the miracle
dont stop fighting to your happiness
dont stop giving to create the miracle